Mengarungi Dua Benua dan Puluhan Negara Bersama Toyota Fortuner

Fortuner Standard Pabrik
Fortuner SUV Terbaik - Beberapa waktu lalu, Toyota Fortuner melalui rangkaian acara Pertamina Fastron Euroasia Yepe Expedition 2011 sukses melakukan sebuah ekspedisi yang melintasi puluhan negara dan telah menempuh jarak hingga puluhan km. Titik start dimulai dari ibukota Indonesia, Jakarta dan berakhir di negara yang terkenal dengan menara pisa nya, Italia.

Perjalanan ini merupakan sebuah ekspedisi lintas benua Asia dan Eropa yang akan menempuh jarak sejauh 27 ribu km. Tim akan melintasi 23 negara dan sekitar 60 kota. Tim ekspedisi yang berisi 16 orang yang mengendarai empat mobil dilepas dari Gedung Pertamina Jakarta.

Pada ekspedisi kali ini, Toyota memberangkatkan 4 unit Toyota Fortuner 4x4 2.7 liter bensin. Untuk mempersiapkan ekpedisi ini, dipercayakan kepada bengkel Yanatta Auto Works di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di bengkel tersebut, Fortuner ditambah beberapa aksesoris seperti : roof rack, Winch (katrol derek), side guard untuk bracket High Lift Jack (dongkrak untuk mengangkat mobil hingga 1 meter), dan terakhir rak besi di bagian bagasi

Toyota Grand New Fortuner 2.7 V A/T 4×4 berbahan bakar bensin dengan kapasitas 2700cc. Mobil ini mengusung mesin 2 TR-FE 2.7 L DOHC 16 Valve VVT-i yang tangguh dan dapat digunakan di segala medan, serta mendapat sertifikasi kelayakan uji emisi Euro-2. Pada ekspedisi ini, seluruh pelumas sistem mekanis menggunakan produk Pertamina. Termasuk pula minyak rem dan radiator coolant.

Menerjang Banjir Bandang Thailand

Saat melintasi negara Gajah Putih, Thailand tim ekspedisi harus menghadapi banjir yang menerjang kawasan tersebut. Namun, karena ground clearance Fortuner yang tinggi, ke-4 Fortuner berhasil melewatinya dengan mulus.

Saat singgah disini, Fortuner juga sempat diperikasa keadaanya di bengkel resmi Toyota yang ada disana. Disini dilakukan penggantian oli dan pengecekan kondisi mobil yang telah menempuh jarak ribuan km. Setelah dilakukan pengecekan ternyata kondisi mobil dalam kondisi yang baik dan prima. Selepas pengecekan kondisi mobil, tim langsung melanjutkan perjalanan menuju  perbatasan Thailand – Laos.

Menembus Gurun di China
Perjalanan menembus negeri tirai bambu ini menghabiskan waktu 19 hari 18 malam. China menjadi tantangan tersendiri bagi tim ekspedisi, karena sebagai salah satu negara terluas di dunia, China memiliki berbagai jenis kontur alam dan iklim.

Persinggahan pertama di negeri yang merupakan habitat asli panda ini adalah di kota Don Huang provinsi Ganzu. Di sini terdapat sebuah padang pasir yang sudah terkenal, yaitu Mingsha Mountain.  Padang pasir yang merupakan tempat danau Bulan Sabit yang terkenal itu berada sudah ditetapkan menjadi taman nasional oleh pemerintah daerah setempat sejak tahun 1944.

Pada saat itu suhu di sana sangat dingin, dan bahkan mencapa 1 derajat Celcius. Namun, walaupun demikian, kondisi Fortuner tetap berada dalam kondisi yang prima. Sistem penggerak 4x4 menjadi perangkat penting untuk menuntaskan perjalanan. Kombinasi suspensi depan double wishbone with stabilizer dan suspensi belakang 4 Link dengan Lateral Rod bekerja sempurna.

Saat berhenti di kota Kun Ming, 4 unit Toyota Fortuner yang sedang berhenti di pinggir jalan sempat menarik perhatian warga sekitar. Sejauh ini melalui pantauan di odometer Fortuner, perjalanan dari Jakarta menuju Kun Ming telah memenpuh jarak 10.000 km. Setelah singgah di kota Kun Ming, selanjutnya tim melanjutkan perjalanan menuju Chengdu. Kali ini Fortuner sukses melahap jalan tol yang berada di atas danau dengan melesat kencang karena didukung oleh Mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.7 liter yang didukung teknologi DOHC dan VVT-i.

Walaupun jarak tempuh perjalanan dan cuaca yang dilewati sangat ekstrim, performa SUV Toyota Fortuner berpenggerak 4x4 sangat mumpuni.

Menerjang Gunung Es Asia Tengah

Selepas melalui berbagai rintangan yang berada di sepanjang perjalanan, mulai dari banjir di Thailand, gurun pasir di China, 4 Fortuner mulai memasuki kawasan Asia Tengah. Rute Asia Tengah merupakan menjadi tantangan tersendiri bagi Fortuner yang di design untuk daerah yang beriklim tropis. Saat di Krgyztan tim harus melalui pegunungan batu yang bersalju dengan kontur jalan yang berliku dan naik turun. Bahkan suhu udara di sini mencapai 1 derajat celcius dan terkadang juga dibawah 0 derajat celcius.

Kondisi jalur yang ekstrim ini, harus dihadapi tim sepanjang melintasi jalur Asia Tengah hingga ke Iran. Rute yang dilewati bahkan mencapai ketinggian 3.900 m dpl. Tantangan pun bertambah, karena yang dihadapi bukan hanya suhu yang berada di bawah 0 derajat celcius, tapi, juga oksigen yang semakin menipis.

Namun walau begitu, Fortuner tetap tangguh menghadapainya. Salah satu yang menjadi kuncinya adalah adanya mesin VVT-i yang didukung dengan sensor oksigen.  Sistem ini mampu mendeteksi jumlah oksigen yang masuk ke ruang bakar. Dengan tahu jumlah oksigen yang masuk, system bisa menakar kebutuh oksigen yang diperlukan. Katup masuk ke ruang bakar juga bisa di kendalikan lama bukaannya disesuaikan dengan kondisi medan dan beban mobil. Dengan demikian mesin selalu bisa memproduksi tenaga yang dibutuhkan sesuai kebutuhan.

Nah sobat, bagi anda yang penasaran tentang gambaran ekspedisi ini, yuk lihat video nya di bawah ini :

Dahsyatnya VNT pada Fortuner Diesel 

Nah sobat, tadi saya telah memberikan ulasan bagaimana rangkaian acara Pertamina Fastron Euroasia Yepe Expedition 2011 lalu. Dan kali ini saya akan mengulas bagaimana kedahsyatan Fortuner.

Variable Nozzle Turbo yang dipakai Toyota Fortuner Diesel memang luarbiasa. Perangkat ini mampu meningkatkan output daya dan torsi secara signifikan.

Untuk mengetahui aksi VNT mendorong mesin lebih produktif, ada baiknya menyegarkan ingatan tentang kerja turbocharger. Tujuan pemasangan Turbo adalah memperkaya jumlah oksigen yang masuk rang bakar agar pembakaran sempurna. Tambahan oksigen ini disedot dari luar. Turbocharger terdiri dari kompressor yang bertugas menyedot dan mendorong udara ke ruang bakar. Kompressor mempunyai poros yang sama dengan turbin. Jika turbin berputar, kompresor berputar pula menyedot udara luar, nah turbin ini digerakkan gas buang dari mesin.

Pada Turbo biasa, agar kompressor bisa efektif, dibutuhkan putaranturbin yang kencang. Hal itu hanya bisa dihasilkan jika tekanan gas buang cukup tinggi. Atau dengan kata lain Turbo baru efektif pada putaran mesin tinggi.

Bagaimana mendapatkan tekanan yang cukup pada putaran mesin rendah? Disinilah inovasi VNT. Berneda dengan perangkat Turbo biasa, rumah turbin dilengkapi bilah/sudu-sudu. Sudu-sudu ini bisa diatur sudut bukaannya tergantung beban mesin, rpm, dan banyak variable lainnya. Penggerak sudu-sudu adalah motor listrik.

Pada putaran rendah, ketika tekanan gas buang masih lemah dan tidak efektif memutar turbin, maka sudu-sudu ditutup sehingga gas buang mengalir di area sempit yang otomatis meningkatkan tekanannya. Hasilnya bisa memutar turbin secara efektif yang membuat kompressor bisa bekerja sejak putaran rendah.

Semakin tinggi putaran mesin, sudut bukaan sudu-sudu makin besar untuk menghindari tekanana berlebihan yang bisa merusak perangkat turbo. Karena turbo berhubungan dengan aliran gas buang yang panas, maka suhu udara yang terhisap ikut meningkat. Padahal jika suhu udara panas membuat molekul oksigen renggang dan menipis.

Karena itu pada Toyota Fortuner Diesel ini dilengkapi intercooler diantara turbo dan intake manifold untuk menurunkan kembali suhu udara yang panas agar kandungan oksigen menjadi lebih rapat. Sumber pendingin adalah hembusan udara luar yang dialirkan dari air scoop pada kap mesin Fortuner Diesel VNT.

Nah, bagi sobat yang masih penasaran dengan kedahsyatan Fortuner VNTurbo, yuk silahkan lihat video dibawah ini :